- Back to Home »
- Artikel , Kesehatan »
- Bahaya Merokok dan Fakta Tentang Rokok di Indonesia
Posted by : Unknown
Saturday, 7 December 2013
Rokok
merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi
kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Walaupun Bahaya merokok
terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak orang. Kebiasaan
merokok tetap saja sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu
kebiasaan buruk. Padahal efek-efek yang merugikan akibat merokok sudah
diketahui dengan jelas. rokok
mengandung 4000 zat kimia berbahaya yang 69 di antaranya bersifat karsinogen,
yaitu zat penyebab kanker. Tapi
anehnya kebanyakan orang Indonesia menganggap rokok merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi setiap hari. Berikut akan saya coba jelaskan data dan fakta mengenai
konsumsi rokok di Indonesia.
Umur
mulai merokok mulai dari usia anak mengalami peningkatan, demikian usia
mulai dari remaja hingga dewasa juga mengalami peningkatan. Menurut data hasil
Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2007 dan 2010 terjadi kecenderungan
peningkatan umur mulai merokok pada usia yang lebih muda. Menurut RisKesDes
2007, umur pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun sebesar 1,2%, pada usia
10-14 tahun sebasar 10,3%, pada usia 15-19 tahun sebesar33,1%, pada usia 20-24
tahun sebesar 12,1%, pada usia 25-29 tahun sebesar 3,4%, dan pada usia ≥ 30
tahun sebesar 4%. Sedangkan menurut RisKesDas 2010 umur pertama kali merokok
pada usia 5-9 tahun sebesar 1,7%, pada usia 10-14 tahun sebesar 17,5%, pada usia
15-19 tahun sebesar 43,3%, pada usia 20-24 tahun sebesar 14,6%, pada usia 25-29
tahun sebesar 4,3%, dan pada usia ≥ 30 tahun sebesar 3,9%.
Merokok terbukti menimbulkan berbagai efek kesehatan, diperkirakan sekitar 50 masalah kesehatan dapat timbul dan sekitar 20 masalah kesehatan berakibat fatal. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan merokok sebagai penyebab 3 kematian utama yaitu kanker paru, jantung koroner dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Munculnya berbagai gejala penyakit
akibat rokok baru akan terlihat sekurang-kurangnya setelah 20 tahun, mungkin
ini menjadi salah satu alasan utama perokok
untuk membuktikan mereka baik-baik saja dan masih sehat sekarang. Tapi tetap
saja itu tidak mengubah fakta bahwa sekitar 5,4 juta orang meninggal setiap
tahun atau 1 kematian setiap 6,5 detik akibat penyakit yang disebabkan rokok
(WHO). Artinya sama saja dengan kita sedang menabung penyakit, dan ternyata
banyak sekali yang senang melakukannya.
Pada awalnya, menurut
saya perokok itu adalah orang kaya, kenapa? Karena di bungkus rokok sudah
jelas-jelas tertulis merokok dapat menyebabkan serangan jantung, kanker,
gangguan kehamilan dan berbagai penyakit buruk lainnya dan jelas itu bukan
penyakit ringan jika dibandingkan dengan flu, batuk, hidung tersumbat dan
kawan-kawan. Penyakit yang tertera di bungkus rokok ini jelas penyakit elit yang
memerlukan biaya sangat mahal jika kita menderita penyakit tersebut.
Namun, Astaga ternyata pendapat
saya salah besar, menurut Depkes RI, Pria berpenghasilan rendah memiliki prevalensi
lebih tinggi dari pria berpenghasilan tinggi. Makin rendah penghasilan, makin
tinggi prevalensi merokoknya. Sebanyak 62,9% pria berpenghasilan rendah merokok
secara teratur dibandingkan dengan 57,4% pada pria berpenghasilan tinggi.
Saya pernah duduk
bersebelahan dengan seorang perokok, kalian tau apa yang saya lakukan? Saya
mencoba menahan nafas selama mungkin, menghindari jumlah hirupan asap rokok
yang bisa terhirup akibat udara sekitar yang tercemar, tapi percuma, ketika
sudah tidak tahan lagi dan hendak mengambil nafas, asap rokok itu tetap
terhirup. Sungguh terlalu nih perokok, ingin sekali saya tabok kepalanya dan
membuang rokoknya, tapi saya tidak berani, dia polisi soalnya. Kalau anak SMP
atau SMA udh nangis tu bocah saya tabok. Berdasarkan hal tersebut saya mohon
jika sedang merokok asapnya juga ditelan, karena orang lain belum tentu mau
menghirus asap rokok yang kalian buat.
Jika ada yang berpikir merokok itu
keren, macho, hebat, maka orang2 ini adalah korban iklan. Tahun lalu untung perusahaan rokok Gudang Garam
adalah 4,09 Triliun. Dengan uang sebanyak itu, 1,3 Triliun dibagikan rata ke
pemegang saham perusahaan ini. Hebat sekali. Dari mana untung sebanyak itu?
Dari perokok yang baik hati memberikan uang untuk ditukar dengan kenikmatan
merokok yang merusak kesehatan. Siapa yang makin untung akibat majunya industri
rokok? Yang jelas bukan petani tembakau, buruh, apalagi perokoknya. Mereka
hanya ada di dilantai dasar piramida bisnis ini. Tolong berpikirlah.
Menurut saya rokok
adalah pintu peti mati, orang-orang yang merokok itu sedang membawa peti mati
mereka sendiri yang semakin lama semakin terbuka. Saya tau semua manusia yang
hidup pasti akan mati, tapi saya tidak mau mati konyol hanya gara-gara rokok,
sungguh itu sangat menyedihkan. Saya mohon maaf jika ada perokok yang
tersinggung ketika membaca tulisan saya ini, saya tidak bermaksud begitu. Tidak
ada seorang pun termasuk saya yang bisa
menghentikan anda untuk berhenti merokok kecuali diri sendiri.
Post a Comment