Posted by : Unknown Sunday, 9 March 2014





Ada satu hal yang aneh pada umat manusia zaman sekarang, mungkin bukan satu tapi banyak, yang jelas mereka memiliki kesamaan, yaitu mereka sama2 sangat menyukai neraka, yaitu seburuk-buruknya tempat untuk ditinggali. Entahlah, mengapa mereka suka tinggal dineraka yang isinya api semua, lebih panas daripada api yang ada di dunia. Banyak orang yang baru ditimpa bencana seperti banjir, gunung meletus saja mengeluhnya bukan main, protes bilang pemerintah tidak sigap, pemerintah lambat, semua tidak suka berada di tempat pengungsian yang tidak nyaman, sempit, serba kekurangan. Tapi sungguh, saya bingung sekali kenapa mereka lebih menyukai neraka disbanding surga, apakah karena otaknya sudah dijual di tokobagus.com atau otaknya sudah rusak sehingga tidak bisa berfikir. Entahlah..


Saya tidak asal sembarangan menulis bilang klo manusia lebih menyukai neraka dibanding surga. Orang2 lebih suka dengan acara yang tidak ada manfaatnya, contohnya acara debat, yang suka berdebat sih pasti suka. Padahal sungguh perdebatan itu tidak mengandung manfaat, Lebih banyak perdebatan sia-sia yang sebenarnya memperdebatkan sesuatu yang sama saja. Maksudnya sama persis. Dan lebih ironis lagi, tiada manfaat, nggak dikasih uang, nggak dapat hadiah juga membela pendapat masing2. Lantas kenapa orang2 tetap berdebat? Entahlah. Mungkin itu menyenangkan bagi pelakunya.  Bagi kita, yang dalam agama ini pun jelas sekali dinasehati: "hindarilah berdebat meski pun kita dalam posisi benar".

Acara yang ngomongin orang banyak, hampir semua stasiun televisi memiliki acara gosip. Ditanya suka makan daging manusia/ saudara sendiri jawabnya tidak suka, itu kejam, biadab, tidak berprikemanusiaan, tapi hobinya ngegosip, ngomongin orang lain. Jika yang kalian katakan itu betul, berarti kalian telah berbuat ghibah. Dan jika apa yang kalian katakan tidak betul, berarti kalian telah memfitnah, bukankah itu sama saja dengan makan daging saudara sendiri? Lebih jelas buka (Q.S.Al Hujurat : 12)

Acara yang  mengandung maksiat banyak. Contonya acara Y*S, sungguh saya tidak suka sekali dengan acara ini, tidak bermutu, tapi banyak sekali yang suka, ratingnya tinggi, penonton rela datang jauh2 untuk nonton langsung, tapi untuk melangkahkan kaki ke masjid dekat rumah tidak pernah, jarang, berjuta alasan muncul. Tolong jelaskan pada saya dimana letak lucunya acara ini. Sadarlah bahwa menonton acara seperti ini tidak ada manfaatnya untuk kehidupan akhirat kita. Dibayar berapa pun, saya tidak mau disuruh joged seperti itu, menurut saya menjijikan. Persoalan di negeri ini tidak akan selesai hanya dengan berjoged alay. Sepertinya ilustrasi gambar di bawah ini benar sekali.



Memang calon penghuni surga itu jumlahnya lebih sedikit dibandingkan calon penghuni neraka. Saya pernah membaca koran bahwa di Ancol diadakan pagelaran maksiat. Yang hadir dalam pesta kemungkaran itu mencapai 700 ribu orang. Padahal pesta itu dimulai jam delapan malam, tapi  pengunjung sudah mulai datang sejak jam satu siang. 

Sekarang saya ingin bertanya, ''Apakah ada pengajian yang dihadiri oleh 700 ribu orang?''
sudah pasti ''Tidak ada.''
'Apakah ada pengajian yang dimulai jam delapan malam, tetapi jamaahnya sudah datang jam satu siang?'' 
tentu juga ''Tidak ada.'' Kecuali pengajian berhadiah umroh dan uang 10 milyar .
''Itulah maksiat, dan inilah pengajian. Kalau ada pengajian dihadiri oleh ratusan ribu orang, boleh jadi pengajian itu bermasalah.'' 

Lihat sejarah dakwah Nabi Nuh AS. Beliau berdakwah selama hampir seribu tahun, tetapi pengikut beliau hanya 40 orang. ''Karena itu, kalau yang datang di pengajian mencapai ratusan orang, itu sungguh sudah bagus. Dan, begitulah calon-calon penghuni surga.

Dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa nanti pada hari kiamat, Nabi Adam AS akan dipanggil oleh Allah SWT. Beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk memisahkan anak-cucunya, mana yang akan masuk surga dan mana yang akan masuk neraka. ''Ternyata,'' kata Nabi Muhammad SAW selanjutnya, ''Dari seribu anak-cucu Adam, 999 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan) masuk neraka, dan hanya satu yang masuk surga.'' 

Coba kita amati kehidupan manusia sehari-hari. Kita lihat mereka di pasar, pusat perbelanjaan modern atau mal, televisi, dan di mana saja. Ternyata lebih banyak yang senang bermaksiat daripada yang taat kepada Allah SWT. Orang bohong, penipu, ada di mana-mana, sementara yang shalat di masjid sepi-sepi saja. Dengar adzan, tau bahwa itu panggilan Allah untuk shalat tapi dihiraukan, mereka lebih mementingkan urusan masing2, lupa bahwa boleh jadi malaikat maut sedang menjemput. Ternyata manusia itu lebih menyukai neraka daripada surga.

by : fahmiy4gami

Kamera Pengawas

Translate

Tambahkan Saya Sebagai Teman

Join My Site

Powered by Blogger.

Blog Archive

- Copyright © 2013 Fahmiy4gami's Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -