- Back to Home »
- Artikel , Tulisanku »
- Kekuatan Pikiran
Posted by : Unknown
Wednesday, 20 August 2014
Pikiran adalah alat ukur yang
digunakan manusia untuk memiliki sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih
menjamin masa depan diri dan keluarganya. Dengan berpikir, seseorang bisa
menentukan pilihannya. Dalam psikologi social berpikir merupakan bagian
terpenting yang membedakan manusia dari binatang, tumbuhan dan benda mati. Dengan
berfikir manusia bisa membedakan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat, antara
yang halal dan yang haram, antara yang positif dan negatif. Dengan begitu, ia
bisa memilih yang cocok bagi dirinya dan bertanggung jawab atas pilihannya.
“Hari ini tergantung pada pikiran
yang datang saat ini, besok anda ditentukan oleh ke mana pikiran membawa anda.”
Begitulah kenyataannya. Perasaan dan perbuatan pasti dimulai dari pikiran. Pikiranlah
yang mendorong setiap perbuatan dan dampaknya.pikiranlah yang menentukan
kondisi jiwa, tubuh kepribadian, dan rasa percaya diri.
Kalian harus tau bahwa setiap
hari manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran. Satu satunya yang dibutuhkan
sejumlah besar pikiran ini adalah pengarahan. Jika arah yang ditentukan
bersifat negative maka sekitar 60.000 pikiran akan keluar dari memori kea rah negatif.
Sebaliknya jika pengarahannya positif maka ssejumlah pikiran yang sama juga
akan keluar dari ruang memori ke arah yang positif.
Ketika kau merasa lapar dan
dihadapanmu tersaji tiga menu yaitu, makanan rumahan, makanan hotel berbintang
lima, dan makanan dari tong sampah. Mana yang akan kau pilih? Saya yakin tak
seorangpun yang mau memilih makanan dari tong sampah. Sebagian pasti memilih
makanan rumahan dan makanan hotel berbintang. Mengapa demikian? Karena , setiap
orang sangat memerhatikan kelangsungan hidupnya. Tak seorangpun memilih sesuatu
yang berdampak negatif bagi kelangsungan hidupnya.
Jika manusia benar2 tidak ingin
meletakan sesuatu yang berbahaya dalam tubuhnya, mengapa ia mengisi pikiranya
dengan hal-hal yang berpengaruh negatif pada setiap aspek hidupnya, termasuk kesehatan jiwa dan raganya?
Mengapa ia memberi gizi pikirannya dari keranjang sampah? Hal ini bergantung
pada proses sebelumnya, orang tua, keluarga, lingkungan, sekolah, dan media
informasi.
Sekian sumber eksternal seperti orang
tua, keluarga, lingkungan, sekolah, dan media informasi turut memperkuat
terbentuknya pikiran. Pikiran itu kemudian membentuk keyakinan dan prinsip yang
kuat. Selanjutnya kita bisa menambahkan sikap baru yang positif atau negatif. Akal
menggabungkan sikap baru itu dengan data-data sebelumnya sehingga proses
pembentukan pikiran semakin kuat dan mendalam. Dengan demikian, kita mampu
beradaptasi dalam menghadapi dunia luar. Kemampuan inilah yang menentukan kita
sukses atau galal dan bahagia atau sengsara.
Meski tampak sederhana dan lemah,
pikiran itu lebih dalam dan lebih kuat daripada yang kau bayangkan. Berpikir melahirkan
pengetahuan, pemahaman, nilai, keyakinan, dan prinsip. Pikiran menjadi titik
tolak bagi tujuan dan mimpi-mimpi. Ia menjadi referensi rasional dalam
eksperimentasi, perjalanan hidup, pemaknaan, serta cara memahami kebahagiaan
dan kesengsaraan. Pikiran bisa menjadi penyebab penyakit kejiwaan dan fisik. Pikiran
bahagia membuat kita bahagia dan pikiran sengsara membuat kita sengsara. Pikiran
takut membuat kita takut dan pikiran berani membuat kita berani. “Dengan
pikiran seseorang bisa menjadikan dunianya berbunga-bunga atau berduri-duri.”
Jadi, kita hampir tidak punya
pilihan gizi untuk pikiran dan proses perkembangannya. Kini saatnya kita
memilih berbagai pikiran seperti halnya kita memilih makanan yang kita santap
dan pakaian yang kita kenakan. Pikiran adalah kekuatan. Dalam Al-Quran Allah
Swt. Membedakan antara orang yang berilmu dan yang tidak. Dia berfirman,
katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (Al-Zumar : 9)
Yo te amo. !!!