Posted by : Unknown Sunday, 20 April 2014




Kita harus memahami antara ujian / cobaan yang diberikan Allahdengan Musibah / bencana. Musibah atau bencana yang menimpa orang yang beriman yang tidak lalai dari keimanannya, sifatnya adalah ujian dan cobaan. Allah ingin melihat bukti keimanan dan kesabaran kita. Jika kita bisa menyikapi dengan benar, dan mengembalikan semuanya kepada Allah, maka Allah akan memberikan pertolongan dan rahmat sesudah musibah atau bencana tersebut. 

Sebaliknya bagi orang-orang yang bergelimang dosa dan kemaksiatan (pacaran, mabuk2an obat2an terlarang ,  bencana atau musibah yang menimpa, itu adalah siksa atau azab dari Allah atas dosa-dosa mereka. Apabila ada orang yang hidupnya bergelimang  kejahatan dan kemaksiatan, tetapi lolos dari bencana/musibah, maka Allah sedang menyiapkan bencana yang lebih dahsyat untuknya, atau bisa jadi ini merupakan siksa atau azab yang ditangguhkan, yang kelak di akhirat-lah balasan atas segala dosa dan kejahatan serta maksiat yang dilakukannya. Ingatlah bahwa Allah Maha Adil, jika yang kita lihat sekarang didunia ini banyak sekali terjadi ketidakadilan. Tidak ada keadilan sejati di dunia ini, akan ada alam lain yang akan menyempurnakan keadilan yaitu alam Akhirat.

Sebenarnya yang terpenting bukan musibahnya, tetapi apa alasan Allah menimpakan musibah itu kepada kita. Untuk di ingat, jika musibah itu terjadi, disebabkan dosa-dosa kita, maka segera-lah bertobat kepada Allah. Kalau musibah yang terjadi karena ujian keimanan kita, maka kuatkan iman dan berpegang teguhlah kepada Allah. 

Siapa saja berbuat kebaikan, maka manfaatnya akan kembali kepadanya. Sedangkan siapa saja berbuat kejahatan, maka bencananya juga akan kembali kepada dirinya sendiri. Bisa dibalas didunia atau di akhirat.


Perhatikan firman Allah SWT berikut ini : ”Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab”. (QS. Al Mukmin [40] : 40).

Perhatikan juga dengan seksama firman Allah SWT berikut ini :  Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS. An Nissa [4] : 79)

Ibnu Katsir mengatakan bahwa makna “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah” adalah dari karunia dan kasih sayang Allah SWT. Sedangkan makna “dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” Berarti dari dirimu sendiri dan dari perbuatanmu sendiri.

“Kalau kalian pacaran, lantas pacar kalian menyakiti perasaan kalian. Maka itu bukan ujian Allah. jangan bodoh. Karena kalau kalian bilang begitu. Orang2 yg suka mabuk2an, obat2an terlarang, saat kehabisan minuman keras, habis obat maka dia bisa bilang, "Astagfirullah, pasti Allah sedang menguji kita agar sabar. Mari kita bersabar.” Sebenarnya sudah lama mau buat status ini, tapi saya selalu berpikir lebih dari 10 kali untuk membuat status apakah memang perlu, sebelum menekan tombol kirim, bahkan sering tidak jadi buat status karena menurut saya tidak penting utk dijadikan status, tidak ada manfaatnya  padahal pengen buat status (curhat dikit).

Ayolah, menurut saya penjelasannya sudah cukup jelas sekali ada pada status diatas, tapi mungkin ada yang merasa masih tidak jelas atau kurang paham dengan maksud statusnya maka mudah2an artikel ini bisa menjelaskannya. Begini, dalam islam sudah jelas sekali bahwa tidak ada istilah pacaran. Islam selalu mengajarkan pada kebaikan, jika ada perintahnya dalam Al-Qur’an maka lakukan saja, jangan tanya lagi kenapa karena sudah pasti itu baik untuk kita, begitu juga sebaliknya, ketika ada larangan dalam Al-Qur’an maka jangan banyak protes, jangan dilakukan karena sudah pasti itu buruk dan akan menyesatkan kita dari jalan yang benar. Jadi orang2 pacaran yang melanggar aturan ya sudah jelas salah. Sampai disini saya kira sudah jelas, jelas sekali bahwa itu adalah bencana yang dibuat sendiri, bukan ujian Allah, jika yang terkena bencana orang beriman itu baru ujian Allah. Tapi orang yang pacaran melanggar perintah Allah, dampak dari pacaran banyak sekali yang sudah kita lihat, hamil di luar nikah, pemerkosaan bahkan sampai pembunuhan, jelas sekali itu tidak dilakukan oleh orang beriman dan jelas itu bukan Ujian Allah, jangan kebangetan error mikirnya.

Kamera Pengawas

Translate

Tambahkan Saya Sebagai Teman

Join My Site

Powered by Blogger.

- Copyright © 2013 Fahmiy4gami's Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -